Hening, yang mendengar hanya hening,
Sepi, yang temani hanya sepi,
Lalu…
Harapan? Masihkah ia bertahan disana?
Jangan Tanya aku, jangan lihat aku.
Menatap
jalanan hampa diatas segalanya
Sesuatu
yang tak terelakkan
Harapan
terhempas, bayangan punggungnya yang hantui
Bukan aku,
Langkah tertatih,
Entahlah,,
Menunggu, atau menanti, apa?
Tambatan hati ada di depan mata,
Mengapa tetap pada ‘harapannya’ ?
Semua tahu, dia tahu, kau tahu,
Aku
tahu, dirinya pun tahu,
Inginkah kita
menyakiti hati lebih banyak lagi ?
Hempaskan
segala harapan, lagi?
Kau tetap
dihati, tapi dia?
Puaskah
kau?
Dilema..
Antara 2 harapan,
Tak ingin sakiti hati siapapun, lagi
Tapi hati tak dapat pungkiri,
Kau tetap dihati…