Rabu, 23 April 2014

Janji Indah Pantai Pagi ( Pertamakali yang memendam rindu selamanya)

Pertamakali ku menginjakkan kaki, pertamakali ku melihat, pertama kali yang akan memendam rindu selamanya……

Ku berdiri disini, sendiri, menatap hampa pantai biru, ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa indah. Indah namun hampa, bersama kepenatan hati yang ku bawa kehadapannya, menatap sepi, kosong.
Pasir pantai, lembut menyapa ketika ku menginjakkan kaki disana, selembut hatiku yang mulai rapuh. Terkikis ombak, serapuh hatiku.

Bersama pagi buta, perlahan mentari hadir di ufuk timur, di balik gunung besar disana itu. Angin pantai berhembus kencang menyapa ku, jiwa yang sepi. Berulang kali ombak besar datang, bergemuruh, berlomba-lomba siapa yang sampai terlebih dulu, berulang kali pula ia mencoba menghibur hati yang sepi.
Akhirnya, mentari perlahan bergerak mendekati cakrawala, bias cahayanya mulai terlihat dilangit-langit dan mewarnai pantai biru, menerangi pagi itu, menyinari hati yang sepi. Seolah tersenyum padaku, menyapaku, menghiburku, dan seolah bayangan itu seketika hadir bersama mentari.

Namun, lihat.. Ada awan tebal yang menutupi mentari hadir dilangit ini, perjalanan mentari menuju cakrawala untuk menerangi dunia menjadi tak terlihat, begitu tebal, hitam, hmmhh, semendung hatiku. Padahal bias cahayanya tetap terlihat menerangi langit nan jua air pantai biru.. tapi kau tahu?? Meski pada akhirnya, mentari berhasil melewati awan hitam itu, dan mulai menyinari cakrawala dengan tulus cahayanya yang terang, nan jua menyinari hatiku..

Ya Allah sungguh indah ciptaanMu, pemandangan yang takkan kulupakan…

Bersama sinar mentari, bersama angin pantai berhembus kencangnya, bersama ombak yang terus bergemuruh berlomba sampai kepantai, bersama jiwa yang sepi, bersama sakit yang kubawa sendiri, bersama semua kepenatan hati, bersama kerinduan yang tak terbendung, bersama berjuta pertanyaan yang tak pernah ku temukan jawabannya, bersama kepastian yang tak pernah ku jumpai, bersamaan itu pula, ku menangis di depan ciptaan indahMu, bersama pagi hari di pantai itu, bersama ‘semuanya’ yaa.. bersama ‘semuanya’. Tak ada yang tahu, hanya aku, Pantai itu (saksi bisu semuanya), dan engkau Ya Allah, yang Maha Mengetahui.. suatu saat, ku akan merindukan semuanya, tempat ini, kesedihan ini, kehampaan ini kan menjadi masalalu… Pertamakali, yang memendam rindu selamanya..

Aku merindukannya, semua Hampa,


------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

;)


n_n


....


:)