Pertamakali
ku menginjakkan kaki, pertamakali ku melihat, pertama kali yang akan memendam
rindu selamanya……
Ku berdiri disini, sendiri, menatap hampa
pantai biru, ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa indah. Indah namun hampa,
bersama kepenatan hati yang ku bawa kehadapannya, menatap sepi, kosong.
Pasir pantai, lembut menyapa ketika ku
menginjakkan kaki disana, selembut hatiku yang mulai rapuh. Terkikis ombak,
serapuh hatiku.
Bersama pagi buta, perlahan mentari hadir
di ufuk timur, di balik gunung besar disana itu. Angin pantai berhembus kencang
menyapa ku, jiwa yang sepi. Berulang kali ombak besar datang, bergemuruh,
berlomba-lomba siapa yang sampai terlebih dulu, berulang kali pula ia mencoba
menghibur hati yang sepi.
Akhirnya, mentari perlahan bergerak
mendekati cakrawala, bias cahayanya mulai terlihat dilangit-langit dan mewarnai
pantai biru, menerangi pagi itu, menyinari hati yang sepi. Seolah tersenyum
padaku, menyapaku, menghiburku, dan seolah bayangan itu seketika hadir bersama
mentari.
Namun, lihat.. Ada awan tebal yang menutupi
mentari hadir dilangit ini, perjalanan mentari menuju cakrawala untuk menerangi
dunia menjadi tak terlihat, begitu tebal, hitam, hmmhh, semendung hatiku.
Padahal bias cahayanya tetap terlihat menerangi langit nan jua air pantai
biru.. tapi kau tahu?? Meski pada akhirnya, mentari berhasil melewati awan
hitam itu, dan mulai menyinari cakrawala dengan tulus cahayanya yang terang,
nan jua menyinari hatiku..
Ya
Allah sungguh indah ciptaanMu, pemandangan yang takkan kulupakan…
Bersama sinar mentari, bersama angin pantai
berhembus kencangnya, bersama ombak yang terus bergemuruh berlomba sampai
kepantai, bersama jiwa yang sepi, bersama sakit yang kubawa sendiri, bersama
semua kepenatan hati, bersama kerinduan yang tak terbendung, bersama berjuta
pertanyaan yang tak pernah ku temukan jawabannya, bersama kepastian yang tak
pernah ku jumpai, bersamaan itu pula, ku menangis di depan ciptaan indahMu,
bersama pagi hari di pantai itu, bersama ‘semuanya’ yaa.. bersama ‘semuanya’. Tak
ada yang tahu, hanya aku, Pantai itu (saksi bisu semuanya), dan engkau Ya
Allah, yang Maha Mengetahui.. suatu saat, ku akan merindukan semuanya, tempat ini,
kesedihan ini, kehampaan ini kan menjadi masalalu… Pertamakali, yang memendam
rindu selamanya..
Aku
merindukannya, semua Hampa,
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar